China Perbolehkan Album Lady Gaga, Tapi Harus Sopan




Lady Gaga. (REUTERS/Mario Anzuoni)




Lady Gaga. (REUTERS/Mario Anzuoni)



VIVAlife - China akhirnya memberi lampu hijau untuk Lady Gaga. Setelah tiga tahun tercatat dalam daftar hitam pemerintah China karena terlalu vulgar dan provokatif, kini nama Mother Monster dihapuskan.


Artinya, Gaga mulai bisa memasarkan karya-karya musiknya di Negeri Tirai Bambu itu. Ini termasuk pemasaran album terbarunya, ARTPOP. Hanya saja, ada beberapa penyesuaian yang harus dilakukan terhadap album itu.


Di negara lain, album itu dijual dengan sampul yang menampilkan tubuh polos sang penyanyi. Rambutnya terurai panjang menutupi dada, dibantu kedua tangan. Posisi kakinya terbuka, dengan bola besar berwarna biru di tengah. Di depan bola itu, ada tulisan “ARTPOP”.


Sampul itu merupakan rancangan khusus seniman Amerika yang mengkhususkan diri pada tampilan-tampilan menyolok, Jeff Koons.


Tapi di China, tubuh polos Gaga tersembunyi di balik bola biru yang sengaja dibuat lebih besar. Dadanya pun tertutup. Tak hanya itu, kedua kaki Gaga yang terbuka diberi stocking hitam polos.


Tak cukup sampai di situ, pemerintah China juga menyensor salah satu judul lagu Gaga: Sexxx Dream diganti menjadi X Dreams.


Melalui akunnya di Twitter, minggu lalu Gaga sudah menanggapi legalitas China untuknya. “China telah memberi lampu hijau, aku sangat senang!! Pemerintah China menyetujui ARTPOP dirilis di sana, lengkap dengan 15 lagunya!,” ungkapnya, seperti dikutip stasiun berita CNN.


Mimpi China


Seperti diketahui, sejak 2011 Gaga “dibungkam” China. Lagu-lagunya dilarang edar, dengan alasan mengganggu keamanan budaya bangsa dan menciptakan kebingungan masyarakat. Selain lagu dalam album Born This Way, ada enam lagi yang dimasukkan dalam daftar hitam.


Tak hanya itu, lagu Katy Perry, Last Friday Night dan Backstreet Boys I Want It That Way juga termasuk 100 lagu asing di daftar hitam. Pemerintah China juga memberlakukan kebijakan, seluruh album asing yang masuk harus disensor dan tunduk pada peraturan dalam negeri.


Menurut salah satu pembuat poster provokasi di China, album Gaga kali ini diluluskan sensor karena mengingatkan pemerintah akan mimpi China. “X Dream menyiratkan mimpi China. Itulah mengapa para petinggi memberikan izin khusus,” tulis poster itu.


Mimpi yang dimaksud, mengacu pada slogan Presiden China, Xi Jinping, soal keinginan negara mengejar apa yang disebutnya “Chinese Dream”.


Di Amerika Serikat sendiri, album terbaru Gaga ARTPOP sudah menempati puncak tangga lagu di bulan pertama peluncurannya. Baru seminggu setelah diluncurkan pada November 2013, album itu sudah mencetak penjualan 258 ribu kopi. (ren)