Mengapa Perang Baratayudha Dilarang di Malam Hari?




Karakter Pandawa dalam serial Mahabharata beraksi dalam pentas Mahabharata Show di TMII, Jakarta, Jumat (3/10/2014) malam. (VIVAnews/Muhamad Solihin)




Karakter Pandawa dalam serial Mahabharata beraksi dalam pentas Mahabharata Show di TMII, Jakarta, Jumat (3/10/2014) malam. (VIVAnews/Muhamad Solihin)



VIVAlife - Perang Baratayudha tengah terjadi di serial Mahabharata. Perang itu melibatkan ribuan tentara dari pihak Kurawa dan Pandawa.

Namun, ada hal unik dan perjanjian dalam perang itu yang tak boleh dilanggar oleh para Kurawa dan Pandawa.


Saat pertemuan penting antara pihak Kurawa dan Pandawa Lima, mereka membuat deretan perjanjian penting. Nama perjanjian itu adalah Dharmayuddha


Salah satu isinya adalah perang dihentikan saat matahari terbenam. Alasannya, tentara membutuhkan istirahat dan tenaga untuk kembali berperang. Saat matahari terbenam para Kurawa dan Pandawa harus menarik pasukan yang masih berperang.


Seperti diketahui, ada hal yang membuat Duryodhana dan Kurawa ketar-ketir menjelang perang besar itu. Pasalnya, hidup mati mereka sudah ditandai oleh ibu kandung Pandawa Lima, Kunti.


Ya, Kunti membakar 100 lilin yang menandakan nyawa para Kurawa. Lilin itu tak bisa dimatikan saat ini, karena lilin itu akan mati saat nyawa seorang Kurawa melayang di medan perang.


Gandhari, ibunda Duryodhana, pun menangis melihat hal itu. Dia tak sanggup menerima ajal kematian Duryodhana dan 99 anak lainnya di perang Baratayudha nanti.


Selama 18 hari perang berlangsung, Gandhari dengan setia menunggu di depan lilin yang dinyalakan oleh Kunti itu. Satu persatu lilin redup, nyawa Kurawa melayang.


Apa yang dilakukan Kunti itu lantaran ia sakit hati dengan perilaku para Kurawa yang tak adil kepada Pandawa. Kunti menahan sabar bertahun-tahun melihat perilaku para Kurawa.