Taylor Swift (REUTERS/Eric Henderson)
Taylor Swift (REUTERS/Eric Henderson)
VIVAlife - Penyanyi Taylor Swift memang terkenal dengan lagu-lagunya yang enak didengar dan memiliki makna dalam. Ia juga diketahui sering terinspirasi dari pengalaman pribadinya seputar asmara.
Beberapa hits singlenya merupakan ciptaan penyanyi berusia 23 tahun itu, yang ia buat berdasarkan kisahnya sendiri.
Taylor pernah mengencani beberapa lelaki seperti Jake Gyllenhaal, Harry Style, Taylor Lautner, Joe Jonas, John Mayer, dan Conor Kennedy. Dan semua hubungan cintanya pun harus kandas di tengah jalan.
Dalam wawancaranya dengan New York Magazine, Taylor menanggapi pendapat dari mantan kekasihnya, Jake, yang ia kencani selama 2 bulan pada 2010, mengenai album terbarunya "Red".
"Saya mendengar dari pria itu mengenai apa 'Red' sebenarnya. Ia mengatakan mendengarkan album itu, dan itu seperti pengalaman pahit baginya. Seperti melihat album foto," kata Taylor.
"Itu bagus sebenarnya, lebih bagus daripada berteriak-teriak gila melalui email yang saya dapat dari lelaki itu," lanjutnya.
Tidak ada yang tahu siapa lelaki gila yang mengirimkan surat elektronik kepada penyanyi country muda itu. Namun, tampaknya ia lebih menyukai pendapat Jake.
"Itu lebih dewasa dalam memandang cinta yang indah, sampai itu menjadi mengerikan, dan mereka terluka karena itu. Tapi, salah satunya kebetulan adalah penulis lagu, jadi apa yang akan Anda lakukan? Apakah Anda tidak melihat Wikipedia saya sebelum bertemu saya?," katanya.
Pada 2010, dalam album Taylor Swift berjudul "Speak Now" ia menyertakan lagu "Dear John" yang berbicara tentang Mayer (35) dan banyak lagu di album "Fearless" yang bercerita tentang Joe Jonas (24).
"Saya hanya menulis lagu tentang cinta yang gila. Jika aku pergi dengan dua pria dan kami tidak cocok, saya tidak akan menulis lagu tentang itu. Masih banyak yang terjadi di kehidupan sehari-hari yang benar-benar layak untuk dijadikan syair dan refrain," ungkapnya.
Meski demikian, Taylor sangat sadar dengan kritik yang ditujukan padanya mengenai lagu-lagu buatannya dan bagaimana ia menulisnya.
"Mereka bisa berbicara sesuka mereka. Itu adalah perasaan yang sebenarnya yang setiap orang pasti mengalaminya. Saya pikir tidak apa-apa marah kepada seseorang yang menyakitimu. Saya penulis lagu, dan semua hal mempengaruhi saya," ujarnya. (art)