Mahkota cantik disematkan oleh Puteri sebelumnya, Elvira Devinamira. Perjalanan wakil Jawa Tengah itu meraih gelar, ternyata tidak selalu mulus karena disertai dengan kegagalan.
Ia pernah gagal dalam proses penyaringan untuk mewakili Jawa Tengah, pada 2011 lalu. "Saya sudah beberapa kali mencoba sejak 2011," kata gadis cantik kelahiran 3 Februari 1992 itu.
Dia hanya menjadi runner up. Namun tekadnya kuat untuk menjadikan kegagalan sebagai tangga menuju sukses. "Sejak itu mempersiapkan diri sampai sekarang," kata Anindya.
Anindya terus membekali diri, dengan aktif berkontribusi dalam beberapa kegiatan. Dia menjabat Presiden International Association of Students in Economic and Commercial Sciences (AIESEC) Universitas Diponegoro 2013 – 2014.
Mantan Gadis Sampul 200 itu juga terpilih sebagai 4 Besar Mahasiswa Terbaik Fakultas Tehnik Undip 2014. Pada tahun yang sama, dia juga aktif dalam program SSEAYP.
"Pada Indonesia Participating Youth and Chairman of Solidarity Group of The 41st Ship for Southeast Asian & Japanese Youth Program (SSEAYP) 2014, saya menjalin persahabatan antara Jepang dan Asia Tenggara," katanya.
Wanita yang masih berstatus mahasiswi jurusan Teknik Planologi, Undip itu merasa pengalamannya dalam dunia international cukup berpengaruh, dalam mengantarkan dirinya ke posisi puncak Puteri Indonesia.
"Saya hanya menjadi diri sendiri apa adanya dan dibekali international network juga," katanya.
Simak Juga:
Ulama di Saudi Yakin Bumi Tidak Berotasi
Wapres AS 'Celamitan', Pegang-pegang Istri Menhan Baru
Punya Banyak Istri, Militan ISIS Borong Viagra dan Lingerie