Venna Melinda (VIVAnews/Adri Irianto)
VIVAlife - Di tengah konflik perceraiannya dengan suami, Ivan Fadillah, kesibukan Venna Melinda sebagai anggota DPR RI bisa dibilang cukup padat.
Waktu untuk bertemu dua buah hatinya pun berkurang. Kondisi ini menjadi masalah baru dalam konflik perceraiannya dengan sang suami, Ivan Fadillah. Venna bahkan merasa, kedua anaknya, Varrell dan Athalla, perlahan berubah.
Terakhir, Venna bertemu kedua anaknya saat bertandang ke apartemen Ivan, pekan lalu. Itu pun, hanya sekitar 10 menit.
"Varrell nggak mau minum minuman dari saya. Dia peluk saya, tapi canggung banget. Nggak mau eye contact sama ibunya," cerita Venna saat ditemui di kawasan Cirendeu, Ciputat.
Ia juga mencoba menjalin komunikasi dengan menelepon anaknya. Sayang, meski diangkat, Varrell justru tak berbicara apa pun. Venna pun maklum.
Ia berpikir positif, mungkin saat itu anaknya sedang berada di dalam kelas. Namun, Venna bersyukur, beberapa waktu lalu, anaknya yang mencoba menghubunginya lewat telepon.
"Dia yang telepon dan sedikit ngobrol, saat itu, dia lagi main basket. Alhamdulillah," lanjut Venna sambil tersenyum.
Ia mengakui, sejak pisah dengan Ivan pada akhir Januari lalu, Venna memang jarang sekali bertemu anak-anaknya. Ditambah lagi, saat ini belum datang masa reses sebagai anggota DPR RI.
Jarangnya waktu bertemu itu, dipandang Venna, menimbulkan perbedaan pada hubungan dirinya dan anak-anak. "Lama-lama anak-anak ini berubah. Ada perkembangan jiwa dan perubahan karakter yang berbeda," ungkapnya.
Karena itu, Venna ingin kembali mendekatkan diri pada anak-anaknya.
Ia hanya ingin, kedua anaknya merasakan keseimbangan saat bertemu dengan ibu atau ayahnya. Meski Venna dan Ivan dalam proses perceraian, ia ingin anak-anak tetap menghargai mereka selayaknya orangtua yang telah membimbing dan membesarkannya.
Alasan itu pula yang mendorong Venna beberapa waktu lalu mendatangi Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Komnas Perlindungan Anak, dan Kak Seto Mulyadi.
Ia berharap, lembaga itu bisa memberi kesimpulan serta saran terkait konflik rumah tangganya yang mau tak mau berimbas pada anak-anak. "Saya tidak ingin mereka terbelenggu. Anak-anak saya mau bermain, tapi jangan diasuh sama bapak atau ibunya doang," lanjutnya. (art)