Soal Da'i Ikut Nyaleg, Ini Tanggapan Ustaz Yusuf Mansyur




Ustaz Yusuf Mansyur (VIVAnews/Beno Junianto)




Ustaz Yusuf Mansyur (VIVAnews/Beno Junianto)



VIVAlife - Pesta demokrasi tak lama lagi akan berlangsung di Indonesia. Pada 9 April mendatang, masyarakat Indonesia akan memilih siapa calon anggota legislatif (caleg) yang pantas untuk dipilih menyuarakan aspirasi rakyat di parlemen, baik di tingkat daerah maupun pusat.

Banyak orang yang berani maju menjadi caleg mulai dari profesional, anggota partai, ustaz, bahkan sampai tukang parkir. Namun pendakwah kondang Ustaz Yusuf Mansyur mengaku tidak ingin ikut-ikutan jadi caleg.


"Nggak ada [yang menawarkan], mungkin pada segan. Takut diomelin. Saya enggak demen masuk dinominasi, termasuk iklan. Kalau [ada yang masih] coba-coba, cari saja yang lain," ujar dia usai mengisi acara pengajian di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, hari ini.


Bagi Ustaz Yusuf, selama ini, ia tidak pernah pula berusaha mendekatkan diri dengan salah satu partai apapun. Apalagi, memberi bahasa isyarat agar mendapat tawaran terjun ke dunia penuh intrik itu.


"Intinya, saya nggak beri bahasa isyarat apapun," lanjutnya.


Ketika ditanya mengenai banyaknya pemuka agama yang juga ikut masuk dalam ranah politik, Ustaz Yusuf menanggapinya dengan bijak. Menurut dia, itu adalah hak setiap warga negara Indonesia untuk mencalonkan diri.


"Semua punya hak untuk mencalonkan dan dicalonkan. Yang penting tahu diri, harus mau belajar, harus diisi dengan orang baik. Kalau pemilu tidak diisi dengan orang baik, nanti pilihannya jelek semua," ungkapnya.


Ia pun berharap agar jalannya kampanye terbuka yang dilaksanakan bulan April mendatang itu berlangsung dengan damai dan tertib. "Mengajak masyarakat berdoa agar pemilihan legislatif nanti bisa berlangsung aman, damai, Insya Allah nggak ada tanda chaos," harapnya.


"Saya juga mengimbau agar teman-teman untuk tidak golput. Hak pilih ini juga termasuk ibadah. Pokoknya niat karena Allah, jangan lupa berdoa (saat mau nyoblos)," tambah Ustaz Yusuf. (ren)