Karya visual ini dibuat sedekat mungkin dengan fakta sejarah.
Salman Aristo (kiri) dan Erwin Arnada.
VIVAlife - Road To Hatta Movie bekerja sama dengan sebuah kampus di Jakarta, menggelar seminar dan workshop bertajuk "Mengembangkan Data dan Riset Menjadi Naskah Film," pada Kamis, 18 Desember 2014. Sebagai pembicara, dihadirkan Salman Aristo, penulis skenario Film Hatta, dan Fathya Feurazia, produser dan tim riset.
Dalam acara itu, keduanya menceritakan bagaimana proses riset Film Hatta yang rencananya diproduksi Februari 2015. Menurut Salman, riset dibutuhkan untuk membuat film biopik besar seperti Hatta, terutama dari sisi data dan fakta sejarah.
“Banyak buku dijadikan sumber, ada lebih dari 70 buku. Tapi, yang menjadi rujukan utama, buku memoar Hatta. Jika ada data dan fakta yang meragukan, saya kembali ke buku tersebut,” jelas Salman.
Sementara itu, menurut Fathya, karya visual ini diupayakan mendekati fakta dan data sejarah. “Bersama sutradara Erwin Arnada, kami juga melakukan riset di Belanda,” jelasnya.
Rencananya, film ini akan menceritakan kehidupan sang proklamator dalam rentang waktu 1927-1949. Tidak diambil seluruhnya, agar lebih fokus. Di era ini, Hatta berperan besar dalam kemerdekaan Indonesia. “Banyak hal kami peroleh saat riset di Belanda. Termasuk menemukan tempat Hatta di penjara,” terang Salman. (art)