Cerita Dianeersky Melakoni Akting Film Perdana




Para pemeran film Tania. (VIVA/Fajar Sodiq Solo)




Para pemeran film Tania. (VIVA/Fajar Sodiq Solo)



VIVAlife - Aktris muda Dianeersky berhasil melakoni akting sebagai gadis bernama Tania di film perdananya. Gadis cantik ini beradu akting dengan aktor muda Ferly Putra dalam film Tania. Film bergenre drama remaja ini akan tayang di bioskop pada 24 April mendatang.

Tania merupakan film produksi dari Agnasa Production. Film dibesut oleh sutradara muda, Agung NS. Selain Dianeersky dan Ferly Putra, film ini juga dibintangi Afdhal Yusman, Ike Muti, Totos Rasiti, dan Wulan Guritno.

Dianeersky mengaku cukup kesulitan saat memerankan tokoh Tania yang pandai bermain biola. Maklum Tania merupakan film perdana baginya.


"Aku itu tidak bisa bermain biola. Tapi, demi akting, aku harus belajar main biola. Belum lagi ditambah dengan singkatnya proses belajar main biola. Akhirnya dengan keterbatasan waktu, latihannya sekadar bagaimana cara memegang biola yang benar," ujar gadis manis kelahiran 20 Mei 1994 ini.


Namun, untuk peran menjadi gadis tuna netra, ia mengaku tak ada kesulitan sama sekali. Dianeersky dengan cepat bisa memahami perasaan, mimik, dan kebiasaan dari tuna netra.


"Untuk mendalami sosok peran tuna netra, aku sempat berlatih jalan sambil menutup mata. Jadi, ya seperti meraba-raba atau pakai tongkat. Saya cuma dikasih waktu seminggu untuk mendalami peran sebagai Tania yang tuna netra dan pandai main biola. Tetapi, saya juga dibantu sama produser dan sutradara, jadi kekurangan bisa ditutupi," jelasnya.


Tania menceritakan kisah cinta seorang gadis muda tuna netra bernama Tania dengan teman masa kecilnya bernama Tara. Tania ini pandai bermain biola. Saking kuatnya cinta mereka, sampai-sampai Tania menganggap bahwa Tara adalah mata baginya.


Konflik diawali saat ibu Tania bertemu dengan Genta. Konflik memuncak saat Ibu Tania ingin menjodohkan Tania dan Genta. Mengingat Genta merupakan lelaki mapan dan anak orang kaya. Ibu Tania sengaja melakukan hal ini agar biaya pengobatan Tania bisa ditanggung Genta. Maklum kondisi ekonomi keluarga Tania merupakan keluarga pas-pasan.


Sayangnya, hati Tania hanya untuk Tara. Ia tak mau dijodohkan dengan Genta. Tara pun mengetahui jika Tania sengaja dijodohkan dengan Genta. Ia pun kalut dan malah terjebak dengan obsesi menolong biaya pengobatan Tania. Tara merampok toko emas. Sayangnya, saat dalam pengejaran polisi, Tara tewas ditembak. Sementara itu, Tania juga meninggal saat operasi.


Sementara itu, Agung NS Nanda, sutradara Tania menjelaskan syuting film dilakukan di Solo dan Pacitan. Solo sengaja dipilih karena memiliki akar budaya yang kuat. "Solo, kota yang sederhana, sesuai dengan tema yang diangkat dari film Tania," ujarnya.


Agung mengaku sengaja membuat jalan cerita yang sad ending dalam drama cinta remaja ini. Karena, menurut dia, dengan akhir cerita susah maka pesannya lebih bisa tersampaikan. "Karena memang di ujung cerita, semua impian tokoh di film Tania tak tercapai," tuturnya.


Agung mengaku tidak akan memasang target muluk-muluk. Ia hanya berharap filmnya dinikmati 1 juta penonton. "Karena, saingan kami juga film-film box office," tuturnya. (art)