Memuat Adegan Kekerasan, Daniel Mananta Tak Takut Filmnya Dicekal




Daniel Mananta (Antara/ Teresia May)




Daniel Mananta (Antara/ Teresia May)



VIVAlife - Film kolaborasi antara Indonesia dan Jepang, Killers mendapat sambutan yang meriah baik di festival film internasional juga di Jepang sendiri yang sudah ditayangkan lebih awal. Namun, ada sedikit kekhawatiran, ketika film garapan Mo Brothers itu tayang di Indonesia.

Beberapa adegan dalam film tersebut sangat jelas menampilkan kekerasan. Meski sudah lolos sensor dan disetujui Lembaga Sensor Film (LSF), kemungkinan dicekal bisa saja terjadi. Menanggapi hal itu, Eksekutif Produser dari DAMN Inc, Daniel Mananta mengaku optimis dengan film tersebut.


"Pro dan kontra itu pasti ada, tapi kalau dicekal kayaknya nggak sampai segitu-nya. Karena kita tetap memberikan karya seni yang beda. Mo Brother sendiri pengalamannya kan lumayan berani untuk membuat suatu karya seni yang agak kontroversial. Ini bagus, karena ini kan karya seni juga, dan yang paling penting, ini untuk hiburan," ujarnya saat ditemui di Djakarta Teater, Menteng, Jakarta Pusat.


Ia pun mengatakan terlalu berlebihan jika angka kriminalitas meningkat hanya karena menonton film yang bergenre thriller itu.


"Itu pemikiran yang sangat dangkal kalau sampai seperti itu. Peningkatan angka kriminal bisa juga karena unemployment, berarti yang disalahi seharusnya bukan film ini dong," katanya.


Menurut Daniel, film sejenis ini bukan pertama kalinya di Indonesia. Ada beberapa film yang juga banyak menunjukkan adegan kekerasan dan bahkan lebih sadis.


Baginya, film yang dibintangi Oka Antara dan Kazuki Kitamura ini tidak hanya memfokuskan pada kekerasan saja, namun perubahan emosial pada karakter-karaternya.


"Ini bukan film pertama kalinya. Sebelumnya juga ada Air Terjun Pengantin, Rumah Dara, atau psikopat yang lebih banyak sadisnya. Menurut saya, film ini mengedukasi."


Akhir film, lanjut Daniel, juga memberikan pembelajaran, jika seseorang menjadi pembunuh, atau terlibat dalam dunia kegelapan, hal itu tak akan membawa kebahagiaan.


"Jadi orang-orang yang smart dalam menonton film ini, dia akan mengerti, jangan sampai terbawa dalam suasana seperti itu," kata Daniel. (eh)